Pemanfaatan Zat Warna Merah Antosianin Dari Ekstrak Buah Naga Sebagai Bahan Pewarna Alami Pada Pengrajin Batik Kelurahan Mudung Kecamatan Pelayangan Jambi
DOI:
https://doi.org/10.22437/jpm.v3i1.18222Keywords:
Antosianin, Buah Naga, Ekstraksi, MaserasiAbstract
Tim Pelaksana Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dengan bermitra Pengrajin Batik Kelompok Kube Anting Putri Kelurahan Mudung Laut Kecamatan Pelayangan Jambi, melakukan pengolahan limbah kulit buah naga merah menjadi pewarna alami untuk nantinya digunakan sebagai pewarna merah pada batik produksi mereka. Untuk memperoleh pewarna alami tersebut kelompok pengrajin batik Kube Anting Putri akan dibekali dengan praktek pembuatan pewarna alami dari kulit buah naga mereka. Mereka akan diperkenalkan bagaimana mengambil zat warna antosianin atau zat warna merah dalam ekstrak kulit buah naga merah tersebut Selama ini para pengrajin batik di daerah Mudung Laut menggunakan pewarna sintetis pada proses pewarnaan batik mereka. Hal tersebut sering kali menimbulkn permasalahan terutama di limbah cair yang mereka hasilkan karena menggunakan pewarna sintetis yang berbahaya . Pewarna sintetis banyak mengandung senyawa rhodamin B yang akan sangat berbahaya apabila terakumulasi diatas ambang batas dalam air. Karena dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi masyarakat sekitar. Sehingga luaran dari kegiatan program pengabdian masyarakat (PPM) ini adalah diperolehnya pewarna alami dari ekstrak buah naga sebagai zat warna merah alami yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pewarna merah alami pada batik yang diproduksi.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Lince Muis Ismet, Hadistya Suryadri, Dastrinal Tessal, Ade Nurdin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.