Pengembangan Ekoturisme Desa Danau Lamo sebagai Desa Wisata Budaya Mandiri Melalui Pemetaan Potensi Desa Berbasis E-Tourism
DOI:
https://doi.org/10.22437/jitdm.v4i1.19539Keywords:
Budaya, Wisata Budaya, Candir Muara Jambi, Danau Lamo, E-TourismAbstract
Kabupaten Muaro Jambi memiliki potensi wisata yang luar biasa diantaranya adalah warisan budaya tidak benda seperti Budaya TEKUD, Kesenian Begambang, Tarian Lukah Gilo, Zikir Berdah, Tarian Bejolo dan Candi Muaro Jambi yang merupakan komplek percandian terbesar di asia tenggara yang luasnya mencapai 3981 Hektar. Candi Muaro Jambi masuk dalam daftar UNESCO World Heritage. Candi Muara Jambi juga menunjukan adanya peradaban Hindu-budha pada masa silam diabad 7-12 Masehi, yang kemungkinan besar merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu (Wikipedia, 2020). Komplek percandian ini terletak di kecamatan Maro Sebo. Jarak tempuh yang di butuhkan ke kecamatan ini sepanjang 26 kilometer dari pusat kota Jambi. Potensi wisata yang di miliki oleh Kab. Muaro Jambi ini tentunya akan memiliki effect multiplier sehingga dapat memberikan dampak perekonomian yang besar bagi masyarakat lokal khususnya masyarakat yang ada di desa Danau Lamo Kec. Maro Sebo. Berdasarkan prasurvey dan hasil diskusi bersama mitra yaitu komunitas mahligai budaya permasalahan-permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat adalah: (1)Belum pahamnya perangkat desa dan masyarakat didesa Danau Lamo apa itu wisata budaya dan manfaat adanya wisata budaya dan bagaimana melestarikan budayanya. (2)Tidak adanya pemetaan yang detail mengenai potensi budaya yang dimiliki masyarakat di Desa Danau Lamo Kab. Muaro Jambi. (3)Tidak adanya media seperti video atau Web (E-Tourism) yang memfasilitasi potensi budaya yang di miliki oleh masyarakat di desa Danau lamo sehingga kesulitan bagi masyarakat umum untuk mengetahui informasi budaya di desa Danau Lamo ini. Pengabdian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang dimulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2021. pada tahap awal, tim pengbadian akan melakukan koordinasi dengan mitra, perangkat desa dan masyarakat di desa Danau Lamo untuk mengatur waktu pelaksanaan pengabdian khususnya dalam hal sosialisasi mengenai wisata budaya kepada masyarakat di Desa Danau Lamo. Setelah kegiatan ini dilaksanakan dan tingkat pengetahuan masyarakatnya meningkat selanjutnya tim pengabdian bersama mitra, perangkat desa dan masyarakat melakukan pemetaan secara detail potensi-potensi budaya seperti budaya TKUD, Begambang yang di miliki Desa tersebut dan selanjutnya pembuatan video dari masing-masing budaya dan pembuatan web (E-Toursim). Kegiatan pengabdian ini, telah melakukan pelatihan, pembuatan web dan Video. Agar pelaksanaan pengabdian ini benar- benar bermanfaat, tim pengabdian akan melakukan pemantauan terhadap hasil output dari pengabdian ini.