Manajemen Sayur dan Diversifikasi Produk Guna Meningkatkan Kemandirian dan Kesejahteraan Keluarga Petani (Solusi Bagi Petani Sayur dan UMKM Olahan Sayur dalam menghadapi New Normal Covid-19)
DOI:
https://doi.org/10.22437/jitdm.v2i1.16389Keywords:
Sayur, Manajemen, Diversifikasi Produk, Kesejahteraan Petani, UMKMAbstract
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengurangi ketergantungan petani sayur terhadap tengkulak, melakukan diversifikasi produk dan meningkatkan kesejahteraan petani sayur dan keluarganya. COVID-19 ditetapkan menjadi pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia - World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Covid-19 telah masuk bulan keempat di Indonesia, dampaknya tidak hanya dari sisi kesehatan masyarakat tapi juga pada aspek kehidupan lainnya, termasuk petani sayur dan kinerja usaha pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Oleh karenanya perlu upaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama petani sayur dan UMKM produk olahan sayur. Pengabdian masyarakat melaksanakan pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha bagi petani sayur dan UMKM produk olahan sayur, baik melalui paparan teori maupun praktek. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan adanya peningkatan pemahaman kewirausahaan dan manajemen petani sayur dan terampilnya UMKM produk olahan sayur, sebagian besar adalah istri/keluarga petani sayur membuat mie sayur dan pangsit sayur, bahkan telah melakukan transaksi penjualan. Lebih lanjut ada indikasi meningkatnya kesejahteraan petani sayur dengan pola manajemen sayur asuh serta penanaman sayuran herbal yang harganya relatif lebih tinggi dibanding sayur yang selama ini ditanam oleh petani. Program sayur asuh juga mengkreasi wahana baru di kebun sayur, yakni wisata petik sayur yang merupakan tambahan penghasilan bagi petani . Saran untuk menjaga keberlanjutan peningkatan kesejahteraan petani, perlu dibentuk organisasi professional dalam mengelola program sayur asuh yang berasal dari kalangan petani sayur.