Akuntansi Proses Bisnis Sayuran Hydroponik Kelompok Warga di Kecamatan Jambi Luar Kota
DOI:
https://doi.org/10.22437/jitdm.v3i3.16377Keywords:
Hydroponik, Pelatihan, Pendampingan, Penyusunan Pembukuan, Laporan Keuangan, Manajemen Usaha, Peningkatan PendapatanAbstract
Hydroponic merupakan salah satu bentuk dari sawah modern yang sedang trend di kota besar. Asal kata hydroponic dari bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hydroponic memiliki pengertian secara bebas, tentang teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi (unsur hara) bagi tanaman. Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hydroponic diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Teknik hydroponic banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Budidaya hydroponic memang termasuk salah satu solusi bertanam yang mudah untuk dipraktikkan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah tangga. Di samping untuk konsumsi di rumah, budidaya hydroponic bisa juga digunakan sebagai usaha untuk mendapatkan penghasilan. Mitra dalam kegiatan ini berjumlah dua kelompok di Kecamatan Jambi Luar Kota. Mitra pertama adalah kelompok warga di Perum Valencia dan Perum Mendalo Asri Kedua mitra memiliki permasalahan utama yang sama yaitu pada sulitnya pengaturan keuangan keluarga dengan melambungnya harga lauk pauk dan sayur – sayuran. Tujuan Kegiatan PPM ini adalah transfer IPTEKS kepada mitra, kelompok warga Perum Valencia dan Perum Mendalo Asri lokasi di Desa Mendalo Indah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini Metode partisipatif untuk pemecahan masalah meliputi aspek teknik bercocok tanam sayuran hidroponik, aspek pembukuan akuntansi, laporan keuangan dan aspek pemasaran. Hasil dari kegiatan ini berupa penerapan pemahaman yang memadai mengenai Teknik bercocok tanam hidroponik, kemampuan dan ketrampilan Pembukuan dan Penyususnan laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi, pengetahuan tentang merek dan kemasan serta hal- hal teknis mengenai pengelolaan usaha retail, serta pemahaman mendesain merek.