Hubungan Pemberdayaan Diri dengan Kecerdasan Emosional Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember

Authors

  • Salma Dena Shera Fakultas Keperawatan, Universitas Jember
  • Mulia Hakam Fakultas Keperawatan, Universitas Jember
  • Nur Widayati Fakultas Keperawatan, Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.22437/jini.v5i2.36311

Keywords:

Emotional Intelligence, Self Empowerment, Type 2 Diabetes Mellitus

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease that places a significant emotional and cognitive burden on patients, making them vulnerable to various psychological problems. Individuals with Diabetes Mellitus generally experience emotional challenges such as anxiety, stress, fear, and guilt. Self-empowerment plays an important role in enabling patients to exercise control over their condition and improve their emotional intelligence. This study aims to analyze the relationship between self-empowerment and emotional intelligence in type 2 Diabetes Mellitus patients at RSD dr. Soebandi Jember. This research used an analytical observational design with a cross-sectional approach and involved 112 participants selected through consecutive sampling. The Diabetes Empowerment Scale Long Form (DES-LF) instrument and the Trait Emotional Intelligence Questionnaire Short Form (TEIQUE-SF) were used to assess self-empowerment and emotional intelligence, respectively. Data analysis was carried out using Pearson correlation with a significant level of 0.01. The results showed that the mean value of self-empowerment was 52.96 (SD=±2.8), while the average value of emotional intelligence was 152.53 (SD=±20.8). A strong positive relationship between self-empowerment and emotional intelligence was found (p-value = 0.000, was r = 0.999). Higher levels of self-empowerment were associated with increased emotional intelligence in type 2 Diabetes Mellitus patients. These findings underline the importance of improving emotional intelligence.

Abstrak

Masalah utama dalam penanganan Diabetes Mellitus (DM) adalah beban emosional dan kognitif yang signifikan dialami pasien, yang membuat mereka rentan terhadap berbagai masalah psikologis. Individu dengan Diabetes Mellitus sering menghadapi tantangan emosional seperti kecemasan, stres, ketakutan, dan rasa bersalah. Pemberdayaan diri memainkan peran penting untuk membantu pasien mengelola kondisi mereka secara efektif dan meningkatkan kecerdasan emosional dalam menghadapi penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemberdayaan diri dan kecerdasan emosional pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 112 responden yang menggunakan teknik sampling consecutive sampling. Instrumen Diabetes Empowerment Scale Long Form (DES-LF) dan Trait Emotional Intelligence Questionnaire Short Form (TEIQUE-SF) digunakan untuk menilai pemberdayaan diri dan kecerdasan emosional secara berturut-turut. Analisis data dilakukan menggunakan korelasi Pearson dengan tingkat signifikan 0,01. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata pemberdayaan diri adalah 52,96 (SD=±2,8), sedangkan nilai rata-rata kecerdasan emosional adalah 152,53 (SD=±20,8). Ditemukan hubungan positif yang kuat antara pemberdayaan diri dan kecerdasan emosional (p-value = 0,000, r = 0,999). Tingkat pemberdayaan diri yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan kecerdasan emosional pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2. Temuan ini menekankan pentingnya meningkatkan kecerdasan emosional pada pasien DM Tipe 2.

Kata kunci : Diabetes mellitus tipe 2, Kecerdasan Emosional, Pemberdayaan Diri

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrian, N., Stikes, N., & Kediri, K. H. (2018). Diabetes Burnout Syndrom dengan Self Care Agency Pasien Diabetes Mellitus Tipe II (Diabetes Burnout Syndrom With Self Care Agency Diabetes Mellitus Type 2 Patient) In Diabetes Burnout Syndrom dengan Self Care Agency. Journal of Health Science and Prevention (Vol. 2, Issue 2).

Arania, R., Triwahyuni, T., Esfandiari, F., Rama Nugraha, F., Patologi, D., Rumah, A., Umum, S., & Moeloek, A. (2021). Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Dan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Klinik Mardi Waluyo Lampung Tengah. In Jurnal Medika Malahayati (Vol. 5, Issue 3).

Balitbangkes RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf. In Lembaga Penerbit Balitbangkes (p. hal 156).

Chew, B.-H. (2014). Psychological aspects of diabetes care: Effecting behavioral change in patients. World Journal of Diabetes, 5(6), 796. https://doi.org/10.4239/wjd.v5.i6.796

de Groot, M., Golden, S. H., & Wagner, J. (2016). Psychological conditions in adults with diabetes. American Psychologist, 71(7), 552–562. https://doi.org/10.1037/a0040408

Ferreira, P. L., Morais, C., Pimenta, R., Ribeiro, I., Amorim, I., & Alves, S. M. (2023). Empowerment and Knowledge as Determinants for Quality of Life: A Contribution to a Better Type 2 Diabetes Self-Management. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(5). https://doi.org/10.3390/ijerph20054544.

Fischer, A., Kret, M., dan Broekens J. (2018). Gender differences in emotion perception and self-reported emotional intelligence: A test of the emotion sensitivity hypothesis. PloS one (13)1:190712.

Fradina, B., & Nugroho, P. (2020). Hubungan Riwayat Keluarga Diabetes Melitus dan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Samarinda Tahun 2019. Borneo Student Research, 1, 1948–1953.

Koelen, M. A. (2005). Making healthy choices easy choices: The role of empowerment. European Journal of Clinical Nutrition, 59(SUPPL. 1). https://doi.org/10.1038/sj.ejcn.1602168

Kurniyawan, E. H., Santoso, S. F., Widayati, N., Dewi, E. I., Hakam, M., Deviantony, F., & Fitria, Y. (2023). Self-Empowerment And Coping Strategies In Type 2 Diabetes Mellitus Patients. Jurnal Kegawatdaruratan Medis Indonesia, 2(2), 166–179. https://doi.org/10.58545/jkmi.v2i2.49

Lambrinou E., Hansen, T., Beulens, J. (2019). Lifestyle factors, self management and patient empowerment in diabetes care. Eurpean Journal of Preventive Cardiology: 55-63.

Luczynski, W., Glowinska-Olszweka, B., & Bossowski, A. (2016). WHO Corona. Journal of Diabetes Research, 2016, 1-9

Mayer, J. D. (1990). Emotional intelligence. Imagination, Cognition and Personality, 9(3), 185–211. https://doi.org/10.2190/dugg-p24e-52wk-6cdg

Mayer-Davis, E. J., Lawrence, J. M., Dabelea, D., Divers, J., Isom, S., Dolan, L., Imperatore, G., Linder, B., Marcovina, S., Pettitt, D. J., Pihoker, C., Saydah, S., & Wagenknecht, L. (2017). Incidence Trends of Type 1 and Type 2 Diabetes among Youths, 2002–2012. New England Journal of Medicine, 376(15), 1419–1429. https://doi.org/10.1056/nejmoa1610187

Meidikayanti, W., & Wahyuni, C. U. (2017). Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Pademawu. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 5 N(July), 240–252. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017.240-252

Nuari, N. A. (2016). Pengembangan Model Peningkatan Pemberdayaan Diri Dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 (Development of Self Empowerment Model and Quality of Life Improvement for Patients with Diabetes Mellitus Type 2). Jurnal Ners LENTERA, 4(2), 158–159.

Pahlawati, A., & Nugroho, S. (2019). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Usia dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda Tahun 2019. Borneo Student Research, 1–5.

Pramestutie, H. R., Sari, M. P., & Illahi, R. K. (2016). Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes mellitus tentang Penggunaan Obat di Puskesmas Kota Malang. In Pharmaceutical Journal Of Indonesia Fakultas Kedokteran (Vol. 2, Issue 1). http://.pji.ub.ac.id

Rif’at, I., Hasneli, Y. N., & Indriati, G. (2023). Gambaran Komplikasi Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan Profesional (JKP), 11.

Rissel, C. (1994). Empowerment: the holy grail of health promotion? In Health Promotion International C Oxford University Pros (Vol. 9, Issue 1). http://heapro.oxfordjournals.org/

Rohmatulloh, V., Riskiyah, Pardjianto, B., & Kinasih, L. (2024). Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin Terhadap Angka Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Berdasarkan 4 Kriteria Diagnosis Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Karsa Husada Kota Batu. Prepotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 2528–2543.

Sabir, S. (2021). Pengaruh Beban Kerja dan Pemberdayaan Terhadap Kecerdasan Emosional dan Kelelahan Kerja (Burnout ) Pada Mahasiswa. Journal of Muslim Community Health (JMCH), 15–28.

Selano, M. K. (2021). Hubungan Lama Menderita Dengan Kejadian Neuropati Diabetikum Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Smart Keperawatan, 8(2), 129. https://doi.org/10.34310/jskp.v8i2.505

Syatriani, S. (2023). Hubungan Self Empowerment Dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kabupaten Enrekang. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 6(3), 293–303.

Tresnawaty, Y. (2018). Penggunaan Confirmatory Factor Analysis (Cfa) Dalam Pengembangan Alat Ukur Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (Teique-Sf). Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 4, 33–41. https://www.researchgate.net/publication/378175185

Tresnawaty, Y. (2018). Penggunaan Confirmatory Factor Analysis (Cfa) Dalam Pengembangan Alat Ukur Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (Teique-Sf). Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 4, 33–41. https://www.researchgate.net/publication/378175185

Wallerstein, N. (1992). Behavior Change Powerlessness, Empowerment, and Health: Implications for Health Promotion Programs.

Webber, S. (2013). International Diabetes Federation. In Diabetes Research and Clinical Practice (Vol. 102, Issue 2). https://doi.org/10.1016/j.diabres.2013.10.013

Woodall, J., Raine, G., South, J., & Warwick-Booth, L. (2010). Empowerment and Health & Wellbeing. Project Report, 1–39.

Published

2024-11-28

How to Cite

Shera, S. D., Hakam, M., & Widayati, N. (2024). Hubungan Pemberdayaan Diri dengan Kecerdasan Emosional Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember. Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, 5(2), 110-119. https://doi.org/10.22437/jini.v5i2.36311