Penerapan Pola Tanam Tumpangsari Dalam Pengelolaan Hama Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)

Authors

  • Lastri Siagian Universitas Jambi
  • Wilyus
  • Fuad Nurdiansyah

DOI:

https://doi.org/10.22437/agroecotania.v2i2.8739

Abstract

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) umumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan dan industri pakan. Saat ini permintaan pasar akan kacang hijau terus meningkat, sedangkan produksinya terus menurun. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi kacang hijau adalah serangan hama. Petani umumnya melakukan pengendalian hama dengan menggunakan pestisida sintetik tanpa mempertimbangkan dampak negatif terhadap lingkungan dan konsumen. Sitem tanam tumpangsari merupakan salah satu cara budidaya yang ramah lingkungan yang berpotensi menurunkan kerusakan tanaman akibat hama, akan tetapi informasi cara budidaya tersebut pada tanaman kacang hijau masih terbatas. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dikelompokkan berdasarkan kemiringan lahan dan terdiri dari 4 perlakuan yaitu: P1 (Monokultur kacang hijau (kontrol)); P2 (Tumpangsari kacang hijau + bawang daun); P3(Tumpangsari kacang hijau + bunga matahari); P4 (Tumpangsari kacang hijau+bunga matahari + bawang daun). Variabel pengamatan pada penelitian adalah kelimpahan jenis serangga, fungsi ekologi serangga, persentase tanaman terserang dan produksi kacang hijau. Data dianalis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa nilai kelimpahan serangga pada semua perlakuan tidak berbeda, akan tetapi persentase serangan hama terendah terdapat pada perlakuan P4, sedangkan jumlah populasi musuh alami, penyerbuk dan produksi tertinggi terdapat pada perlakuan P4.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-02-13 — Updated on 2020-02-13

Versions