This is an outdated version published on 2019-06-30. Read the most recent version.

Kajian Provitas Lahan Sulfat Masam Sumatera Selatan: Studi Kasus Desa Mulya Sari Kecamatan Tanjunglago

DOI:

https://doi.org/10.22437/agroecotania.v2i1.7904

Keywords:

pengelolaan, pirit, produktivitas, sulfat masam

Abstract

Pengembangan pertanian di lahan sulfat masam terkendala dengan kelarutan besi akibat keberadaan lapisan pirit.  Pengelolaan yang salah akan berdampak sangat buruk terhadap produktivitas lahan.  Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas lahan sulfat masam yang mempunyai kadar pirit berbeda.  Kajian dilakukan di Desa Mulayasari Kecamatan Tanjung Lago pada kadar pirit renah (0,45%) dan kadar pirit tinggi (6,39%), metode yang digunakan adalah wawancara dengan petani pemilik lahan, petani sekitar dan ketua kelompoktani.  Hasil kajian menunjukkan bahwa pengelolaan lahan sulfat masam dengan kadar pirit rendah, produksi lahan tetap setabil sedangkan pengelolaan lahan sulfat masam dengan kadar pirit tinggi dapat menghasilkan dengan pengaturan tata air dan masukan yang tinggi.  Produksi padi lahan pada kadar pirit rendah mencapai 7-8 t/ha selama 5 tahu terakhir sedangkan pada lahan dengan kadar  pirit tinggi produksi lahan sangat rendah yaitu antara  2,5-4 t/ha awal pembukaan lahan dan 5 tahun  terakhir tidak panen.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aboa, K and S.Y. Dogbe. 2006. Effect of iron toxicity on rice yield in the amou-oblo lowland in Togo. In Iron Toxicity in Tice Based sistem in West Africa. A. Audebert, L.T. Narteh, P. Kiepe, D. Millar, and B. Books (eds). Africa Rice Center (WARDA). Cotonou, Benin. 1–5.

Alwi, M., S. Sabiham, S. Anwar, Suwarno, Achmadi. 2010. Pelindian tanah Belandean Kalimantan Selatan pada beberapa kondisi potensial redok menggunakan sumber air insitu. J. Tanah dan Iklim 32:83-94.

Audebert. 2006. Diagnosis of risk and approaches to Iron toxicity management in Lowland rice farming. In Iron Toxicity in Tice Based sistem in West Africa. A. Audebert, L.T. Narteh, P. Kiepe, D. Millar, and B. Beks (eds). Africa Rice Center (WARDA). Cotonou, Benin. 6-17

Bebie, J., and Martin A.A.S. 2000. Pyrite surface interaction with selected organicaqueous species under anoxic conditions. journal: Geochemical Transactions.

Diatta, S. and Sahrawat, L.K. 2006. Ron toxicity of rice in West Africa: screening toleran varieties and the role N, P, K and Zn. In Iron Toxicity in Tice Based sistem in West Africa. A. Audebert, L.T. Narteh, P. Kiepe, D. Millar, and B. Beks (eds). Africa Rice Center (WARDA). Cotonou, Benin. 75-81

Hasibuan, B.E. 2008. Pengelolaan Tanah dan Air Lahan Marginal. USU. Medan

Imanudin, M.S. dan Bakri. 2014. Kajian Budidaya Jagung pada Musim Hujan di Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut dalam Upaya Terciptanya Indeks Pertanaman 300 %. Prosiding Seminar Nasional INACID 16-17 Mei 2014, Palembang-Sumatera Selatan. ISBN 978-602-70580-0-2.

Jumberi A. dan T. Alihamsyah, 2005. Pengembangan Lahan Rawa Berbasis Inovasi Teknologi. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Balittra. Banjarbaru.

Khairullah, I., D. Indradewa, P. Yudono, A. Maaz. 2011a. Pertumbuhan dan hasil tiga varietas padi pada perlakuan kompos jerami dan purun tikus (Eleocharis dulcis) di tanah sulfat masam yang berpotensi keracunan besi. J. Agroscientiae 18:108-115.

Makari, K. 2006. Cekaman abiotik utama dalam peningkatan produktivitas tanaman. Prosiding Seminar Nasional Pemanfaatan Bioteknologi untuk Mengatasi Cekaman Abiotik pada Tanaman. http://biogen.litbang.pertanian.go.id/wp/terbitan/pdf/prosiding2006_1-11.pdf.

Majerus,V., P. Bertin, S. Lutts. 2007. Effects of iron toxicity on osmotic potential, osmolytes and polyamines concentrations in African rice (Oryza glaberrima Steud). Plant Science 173:96-105.

Nozoe, T., R. Agbisit, Y. Fukuta, R. Rodriguez, and S. Yanagihara. 2004. The iron (Fe) excluding power of rice root as a mecanism of tolerance of ellite breeding lines to iron toxicity. In New Direction for Adverse Planet ; Proceding of the 4th International Crop Science Congress Brisbane, Australia, 26 Sep – 1 Oct 2004.

Moore, P.A. and W.H. Patrick jr. 1989. Iron availability and uptake by rice in acid sulpahte soils. Soils science Society of American Journal. 53; 471 -476.

Mossor-Pietraszewska, K. 2001. Effect of aluminium on plant growth and metabolism. Acta Biochimica Polonica, Vol. 48 No. 3

Noor, M. 2004. Lahan rawa.; Sifat dan pengelolaan tanah bermasalah sulfat masam. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 241 hlm.

Olaleye, A.O., F.O. Tabi,A.O. Ogunkunle,B.N. Singh, and K.L. Sahrawat. 2001. Effect of toxic iron concentrations on the growth of lowland rice. Journal of plant nutrition, 24(3), 441-457.

Priatmadi, B.J. dan A. Haris. 2009. Reaksi pemasaman senyawa pirit pada tanah rawa pasang surut. J. Tanah Trop., Vol. 14, No. 1, 2009: 19-24 ISSN 0852-257X.

Purba, M.A., Fauzi, K. Sari. 2015. Pengaruh pemberian fosfat alam dan bahan organik pada tanah sulfat masam potensial terhadap P -tersedia tanah dan produksi padi (Oryza sativa L.) Jurnal Online Agroekoteaknologi . ISSN No. 2337-6597 Vol.3, No.3 : 938-948

Purnomo, E., A. Mursyid, M. Syarwani, A. Jumberi, Y. Hashidoko, T. Hasegawa, S. Honma, and M. Osaki. 2005. Phosphorus solubilizing microorganisms in the rhizosphere of local rice verities grown without fertilizer on acid sulphate soils. Soil Sci. Plant Nutr. 51(5): 679-681.

Rout, G., S. Samantaray, P. Das. 2001. Aluminium toxicity in plants: a review. Agronomie, EDP Sciences, 2001, 21 (1), pp.3-21.

Saad, A., Y. Achnopa, H.I. Mohammad. 2008. Penerapan teknologi perbaikan lahan sulfat masam pada lahan sawah seluas 100 hektar di Desa Pematang Mayan Rantau Makmur Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. J. Pengabdian Masyarakat 46:46-54.

Sahrawat, K.L. 2003. Iron toxicity in Wetland rice: occurrence and management through integration of genetic tolerance with plant nutrition. Journal of the Indian Society of Soil Science, Vol. 51, No. 4, pp 409-417.

Saikia, T., and Baruah, K.K. 2012. Iron toxicity toleraNce in rice (Oryza sativa) and its association with anti-oxidative enzyme activity. ournal of Crop Science ISSN: 0976 - 8920 & E-ISSN: 0976-8939, Volume 3, Issue 3, 90-94

Sarwani M., 2001. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Air di Lahan Pasang Surut. Makalah Pada Monograf Pengelolaan Air dan Tanah di Lahan Pasang Surut. Balittra Banjarbaru.Shamshuddin, J., Muhrizal, S.,
Fauziah, I., Van Ranst, E., 2004. A laboratory study on pyrite oxidation in acid sulfate soils. Commun. Soil Sci. Plant Anal. 35 (1 & 2), 117–129

Shamim, A. H, M. H. R Khan and T. Akae. 2009. Assessment of basic slag on reduction of Fe and Al toxicity in acid sulfate soils under various moisture regimes. Journal of American Science; 5 (4): 33-42.

Suriadikarta, D.A. 2005. Pengelolaan lahan sulfat masam untuk usaha pertanian. Jurnal Litbang Pertanian, 24(1): 36-45

Sudiakarta, D. A dan Wiwik. H, 2004. Teknologi Pengelolaan Lahan Sawah Bukaan Baru. Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Hal. 115-136

Yosida, S. 1981. Fundamentals of rice crop science. The International rice research institute. Manila, Philippines.

Wang, T. and J.H. Peverly. 1999. Iron oxidation states on root surface of a wetland plant (Pragmites australis). Soil Science Society of America Journal. 63: 247-252.

Widjaja-Adhi, IP.G. 1995. Pengelolaan tanah dan air dalam pengembangan sumber daya lahan rawa untuk usaha tani berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Makalah disampaikan pada Pelatihan Calon Pelatih untuk Pengembangan Pertanian di Daerah Pasang Surut, Karang Agung Ulu, Sumatera Selatan, 26−30 Juni 1995. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Downloads

Published

2019-06-30

Versions